Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Pengelolaan Limbah

semuamaterisekolah.blogspot.com
Limbah
A. Pengertian LimbahSebagian besar kegiatan manusia selalu menyisakan bahan-bahan yang biasa kita sebut limbah. Limbah adalah bahan buangan tidak te rpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia.

Beberapa pengertian tentang limbah :
• Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1 997
Pasal I tentang prosedur impor limbah 0
• Menyatakan bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya.
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 , limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dikategorikan menjadi :

1. Limbah Padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri maupun domestik. Pada umumnya, limbah domestik berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, perternakan, pertanian, serta dari tempat-tempat umum. Limbah padat atau bi asa disebut sampah merupakan limbah terbanyak yang ada di lingkungan. Istilah sampah diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat.
Limbah tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan- kegiatan skala besar, seperti oleh industri tekstil dan industri kayu lapis, tetapi juga dihasilkan oleh kegiatan sehari- hari, seperti makan, minum, dan mencuci. Beberapa contoh limbah padat, yaitu kertas, kayu, kain, karet, kulit tiruan, plastik, logam, dan kaca.
2. Limbah Cair
Menurut PP No. 82 Tahun 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik agregat, dan mikroorganisme.
3. Limbah gas
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri atas bermacam-macam senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida , karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida , amonia, metan, dan klorin.
Sumber Limbah atau Sampah

Jika berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a.Limbah Pabrik
Limbah pabrik dapat dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena mempunyai kadar gas yang bersifat racun. Apabila limbah seperti ini dibuang ke sungai- sungai di sekitar tempat tinggal masyarakat, maka sungai akan tercemari. Padahal masih banyak masyarakat menggunakan air sungai untuk kegiatan sehari-hari, sehingga air yang tercemar limbah ini digunakan oleh masyarakat. Secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik terkonsumsi dan digunakan oleh masyarakat.

b. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Jenis limbah rumah tangga sangat beragam, yaitu dapat berupa sisa-sisa sayuran (wortel, kol, bayam, selada ), sisa makanan, juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah rumah tangga yang berasal dari sisa obat dan aki memiliki kandungan racun yang tinggi.
Limbah rumah tangga yang berasal dari sampah dapur, dapat diolah menjadi pupuk organik, sehingga harus dipisahkan dengan limbah non organik.

c. Limbah Industri
Limbah industri dihasilkan atau berasal dari sisa hasil produksi pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya, diantaranya asam anorganik dan senyawa organik. Zat-zat berbahaya tersebut jika masuk ke perairan, akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup pengguna air tersebut, misalnya, ikan, bebek dan makhluk hidup lainnya termasuk juga manusia.
Limbah banyak berasal dari :

- Pemukiman penduduk
- Tempat umum dan tempat perdagangan
- Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
- Industri berat dan ringan
- Pertanian termasuk Peternakan

B. Karakteristik dan Jenis Limbah
1. Karakteristik limbah

Karakteristik limbah berhubungan dengan ukuran, sifat limbah, penyebaran, dan dampak yang ditimbulkannya. Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik skala rumah tangga ( disebut juga limbah domestik) sampai skala industri. Dari asal yang berbeda-beda ini, limbah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Secara umum karakteristik limbah adalah sebagai berikut :

- Berukuran mikro sampai makro
- Dinamis
- Penyebarannya berdampak luas
- Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Ukuran limbah biasanya kecil (dalam pengertian sumber polusi) dan makro apabila wujudnya padat seperti sampah. Limbah dikatakan bersifat dinamis karena mampu berpindah tempat ( udara, air yang terkena limbah). Penyebaran limbah dapat berdampak luas karena berpindah dan menyebar. Limbah yang tidak tertangani dan terus ada mempunyai efek jangka panjang yang mencemari keturunan manusia.
Karakteristik limbah dapat dikelompokkan menjadi karakteristik fisik, kimia, dan biologi sebagai berikut:

Karakteristik fisik a. Zat padat
b. Bau c. Suhu
d. Warna
e. Kekeruhan

Karakteristik kimia 
a. Bahan organik
b. BOD (Biologycal Oxygen Demand)
c. DO (Dessolved Oxygen)
d. COD (Chemicial Oxygen Demand)
e. pH (Puissance d'Hydrogen Scale)
f. Logam berat

Karakteristik biologi

Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air, terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah sebagai berikut:
- Volume limbah, banyak sedikitnya limbah memengaruhi kualitas limbah.
- Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar.
- Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah.

2. Jenis-jenis Limbah
Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sumber maupun senyawanya agar memudahkan di dalam penanganan limbah.
a. Pengelompokan limbah berdasarkan sumbernya
- Limbah domestik (rumah tangga)
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga di lingkungan pemukiman penduduk dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
- Limbah industri
Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri.
- Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan.
- Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan.
- Limbah pariwisata
Kegiatan wisata menimbulkan limbah yang berasal dari sarana transportasi (polusi udara) , dan adanya tumpahan minyak/ oli yang dibuang oleh kapal atau perahu motor di daerah wisata bahari.
- Limbah medis

Limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis. Obat-obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis.
b. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawanya

1) Limbah organik
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup (organik) dan sifatnya mudah membusuk dan terurai.
2) Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
3) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

C. Identifikasi Limbah
Limbah organik maupun limbah anorganik dapat didaur ulang. Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali.
Limbah organik dapat dimanfaatkan baik secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun secara tidak langsung melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan biogas). Contoh limbah organik yang dapat didaur ulang, yaitu sisa-sisa dedaunan dan sisa penggergajian.
Sisa-sisa dedaunan dapat di proses menjadi pupuk kompos yang bermutu baik, karena memiliki kandungan unsur hara yang lengkap. Pengomposan harus dilakukan sesuai prosedur agar didapatkan hasil yang maksimal. Bila proses pengomposan dilakukan dengan baik, maka sisa dedaunan itu dapat dipergunakan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkualitas.Llimbah anorganik dapat diproses menjadi sebuah benda yang memiliki nilai seni atau nilai guna. Pemrosesan seperti ini disebut re use (menggunakan kembali). Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas yang digunakan sebagai pot tanaman maupun barang lainnya.

1. Limbah plastik
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan sebagai peralatan rumah tangga. Plastik digunakan sebagai perabot rumah tangga, seperti ember, piring, gelas, serta pembungkus barang belanjaan. Keunggulan barang yang terbuat dari plastik, yaitu tahan lama dan tidak berkarat. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Plastik sangat sulit untuk dihancurkan secara alami. Untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah, memerlukan waktu yang sangat lama.
Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Sebagai contoh, ember plastik bekas, dapat didaur ulang setelah dihancurkan dan hasil daur ulangnya dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen, dapat didaur ulang menjadi kerajinan, misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman dapat dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.

2. Limbah logam
Sampah atau limbah dari bahan logam, seperti besi, kaleng, alumunium, dan timah, dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya paling banyak kita temukan dan paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat, misalnya dijadikan barang kerajinan. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, dan gift box.

3. Limbah Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lain, seperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.

4. Limbah kertas
Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik. Akan tetapi, sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja. Sampah dari kertas dapat didaur ulang, baik secara langsung ataupun tak langsung.
Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi bubur kertas, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya, seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai foto, dan tempat pensil.

5. Limbah B3 (Berbahaya, Beracun)
Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) adalah setiap bahan sisa atau limbah suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity), serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu total solids residue (TSR), kandungan fixed residue(FR), kandungan volatile solids (VR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, serta karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, serta sifat kimia dan kandungan senyawa kimia). Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
• Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap
• Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi
• Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
• Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.


Karakteristik limbah beracun, yaitu:
• Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
• Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
• Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
• Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.
• Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
• Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Limbah cair yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak diinginkan.

Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena dapat merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian, dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama adalah pestisida dan pupuk. Walau pestisida digunakan untuk membunuh hama, tetapi jika pemakaiannya tidak sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida – pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buah- buahan yang dapat menyebabkan konsumennya keracunan.
Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya jika sampai diperairan dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang, dan biota air lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pada pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan. Misalnya, proses di pertambangan emas, memerlukan bahan air raksa atau mercury yang akan menghasilkan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik.

Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu atau kapal motor di kawasan wisata bahari.
Contoh limbah B3 adalah logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfida, dan fenol. Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu, sedangkan Hg dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Daftar lengkap limbah B3 dapat dilihat di PP No. 85 Tahun 1999: Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya dapat dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun oleh pihak ketiga
(off-site treatment) di pusat pengolahan limbah industri. Apabila pengolahan dilaksanakan secara on-site treatment, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
• jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara pasti agar teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat; selain itu, antisipasi terhadap jenis limbah di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan
• jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula berapa jumlah limbah dalam waktu mendatang (1 hingga 2 tahun ke depan)
• pengolahan on-site memerlukan tenaga tetap (in-house staff) yang menangani proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya manusianya
• peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat memenuhi standar

D. Pengelolaan Limbah

1. Pengelolaan Limbah Padat
2. Pengelolaan Limbah Cair
3. Penanganan Limbah B3
4. Pengelolaan Limbah Tumbuhan

E. Pengolahan Limbah untuk Budidaya Jamur
1. Pembuatan Rumah Untuk Jamur (Kumbung)
2. Fermentasi Untuk Media Tumbuh
3. Pembuatan Pembangkit Uap
4. Pengisian Media serta Pasteurisasi
5. Pengairan serta penyiraman
6. Proses Pemeliharaan
7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
8. Panen serta Pascapanen

F. Pengelolaan Limbah Hewan atau Ternak

1. Pupuk granul
2. Pupuk Cair Urin
3. Pelet Bulu Ayam
4. Kemonceng
5. Sumber Mineral

Baca Juga

Sistem Reproduksi pada Manusia
Ciri, Sifat, Macam, Teknik Penganggulangan dan Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
Pengertian Ekosistem Dan Konservasi

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Pengertian Limbah ,Karakteristik dan Jenis Limbah, Identifikasi Limbah, Pengelolaan Limbah silahkan download file ringkasan materinya di bawah ini yang sudah kami kemas dalam bentuk file PDF.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Pengelolaan Limbah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel