Ciri, Sifat, Macam, Teknik Penganggulangan dan Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
POLUSI |
A. Ciri, Sifat, dan Macam Polusi
1. Ciri Polutan
Pencermaran lingkungan terjadi akibat kegiatan manusia. Pencemaran lingkungan sulit dihindari karena dalam kehidupannya manusia selalu mempunyai kegiatan. Tindakan dalam mencegah polusi yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan disebut polutan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut mengalami hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.
b. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
c. Berada pada waktu yang tidak tepat.
2. Sifat Polutan
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam.
Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan Iain-Iain.
b. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu yang sangat lama.
Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam.
Sifat polutan adalah :
• Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
• Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.
Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Berdasarkan wujudnya, polutan dapat dibedakan menjadi:
1. Polutan padat, misalnya botol plastik, kertas, kaleng, kaca, besi, logam.
2. Polutan cair, misalnya pestisida, detergen, tumpahan minyak.
3. Polutan gas, misalnya karbon monoksida, CFC, karbon dioksida, metana.
B. Jenis Polutan
Beberapa jenis polutan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan adalah
a. Polutan Udara
1. Hujan Asam
Polutan oksida sulfur dan nitrogen oleh cahaya matahari dan dalam kurun waktu tertentu diubah menjadi senyawa yang bereaksi dengan air di udara dan membentuk asam. Polutan ini disebut hujan asam mencakup salju, kabut, dan uap air, serta senyawa yang bereaksi di permukaan daun atau tanah. Senyawa yang bersifat masam dapat meracuni danau dan sungai, membunuh ikan dan binatang- binatang juga mengikis logam dan cat serta melarutkan bangunan batu.
2. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan gas yang terbentuk akibat pembakaran sempurna bahan bakar yang kaya akan kandungan karbon, seperti batu bara atau minyak.
Karbon dioksida merupakan pencemar udara tak berwarna dan tak berasa dan merupakan salah satu jenis gas penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas CO2 mampu memperangkap panas bumi seperti jendela-jendela kaca di sebuah rumah kaca.
3. Karbon monoksida (CO)
Ketika bahan bakar kaya karbon (seperti batu bara dan minyak) terbakar tak sempurna, hasilnya adalah gas tak berwarna dan tak berasa yang dikenal sebagai karbon monoksida. Dalam konsentrasi tinggi, karbon monoksida mampu membunuh ribuan orang. Karbon monoksida dengan konsentrasi lebih rendah ditemukan di perkotaan terpolusi, dapat memperparah penyakit angina yaitu suatu kondisi penyakit jantung dan menimbulkan penyakit-penyakit lain. Asap kendaraan bermotor merupakan penyebab sekitar 80 persen polusi karbon monoksida.
4. Hidrokarbon (HC)
Terdapat berbagai nama untuk polutan hidrokarbon, yaitu gas organik reaktif sampai senyawa organik yang mudah menguap. Nama-nama tersebut mengacu pada polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya, seperti benzena, suatu konstituen dari gasolin yang dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari menimbulkan asap kabut atau ozon.
5. Timah (Pb)
Logam berwarna kelabu keperakan ini sangat dikenal oleh setiap orang yang pernah memasang pemberat tali pancing. Logam ini sangat beracun dalam setiap bentuknya dan sama sekali tidak memiliki nilai gizi apapun. Penggunaan timah secara ekstensif sebagai bahan pengawet anggur (minuman) di zaman Romawi Kuno mengakibatkan kemunduran mental yang meluas, merupakan salah satu faktor penyebab keruntuhan kerajaan tersebut. Timah digunakan di tempat-tempat peleburan bijih, pencemaran timah modern paling sering diakibatkan karena penggunaannya sebagai ethyl atau zat aditif gasolin lain.
6. Oksida-oksida Nitrogen (NO)
Jika batu bara, minyak, gas bahkan korek api terbakar di atmosfer, panasnya dapat memicu suatu reaksi kimia yang menyebabkan nitrogen dan oksigen bergabung satu sama lain, membentuk berbagai polutan cokelat kemerahan yang disebut oksida nitrogen. Walaupun beberapa jenis oksida nitrogen ditimbulkan oleh nitrogen di dalam bahan bakar itu sendiri, namun sebagian besar bersifat termal. Gas ini menyebabkan kerusakan saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Oksida nitrogen juga dapat berubah menjadi partikel nitrat teramat kecil yang dapat mencapai bagian terdalam paru-paru. Jika tercampur dengan air, baik di udara maupun di paru-paru, nitrat ini membentuk asam.
7. Ozon (03)
Ozon merupakan salah satu bentuk oksigen. Senyawa oksigen yang melestarikan kehidupan paling lazim ditemukan adalah molekul dua atom yang menyusun sebanyak 20 persen udara sekitar. Di lapisan stratosfer tinggi, suatu lapisan senyawa oksigen tri-atom (ozon) menghambat radiasi ledakan termonuklir matahari yang mengalir menuju ke bumi. Ozon juga ditemukan dekat permukaan tanah, sebagian karena reaksi antara dua polutan yang umum, yaitu oksida nitrogen dan hidrokarbon. Sebagai polutan udara yang sangat berbahaya, ozon merupakan oksidan yang sangat kuat sehingga digunakan di banyak kota untuk mendesinfektasi pasokan air minum. Kumpulan polutan udara yang dijumpai di banyak kota disebut secara kolektif (dan salah satunya) sebagai ozon, karena zat itulah yang paling dominan dan paling mudah diukur.
8. Benda Partikulat (Particulate Molecul)
Asap dan jelaga disebut benda partikular, tetapi bentuk yang paling berbahaya dari benda padat ini adalah partikel-partikel amat kecil dan halus yang dapat menembus ke dalam paru-paru yang hanya dilindungi oleh dinding tipis setebal molekul. Partikel-partikel ini sering disebut sebagai PM 10 karena benda partikulat tersebut lebih kecil daripada 10 mikron, kebanyakan partikel halus itu berasal dari senyawa sulfur dan nitrogen yang dalam selang waktu beberapa jam atau beberapa hari berubah dari gas menjadi padat.
9. Sulfur dioksida (SO2)
Sulfur dioksida terbentuk bila sulfur bubuk berwarna kuning yang terdapat di batu bara dan minyak terbakar. Sulfur dioksida adalah gas tidak terlihat, berbau amat tajam, dan menyerang sistem pernapasan manusia, serta dapat membunuh penderita asma. Setelah berjam-jam atau berhari-hari tercampur di udara, sulfur dioksida ini membentuk partikel amat halus yang disebut sulfat, yang dapat menembus bagian terdalam dari paru-paru. Sulfat kemudian bereaksi dengan air di awan atau di dalam paru-paru untuk membentuk asam belerang, yang sering disebut hujan asam.
b. Polutan Air
Air adalah zat yang sangat penting karena sangat diperlukan oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Keadaan air yang berpengaruh terhadap makhluk adalah suhu, kadar garam (salinitas), dan tingkat kesamaan (pH) air. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan adanya perubahan bau (menyengat), rasa (asam), dan warnanya (hitam pekat).
Zat-zat pencemar (polutan) yang berada di air, yaitu :
a. Logam berat dan senyawa kimia dari limbah pabrik yang dibuang ke sungai, kolam, dan perairan lainnya.
b. Detergen, kaleng, plastik, sisa-sisa makanan, dan sebagainya dari limbah rumah tangga atau limbah domestik.
c. Pestisida, pupuk buatan, dan sisa sampah pertanian dan kegiatan pertanian.
d. Lumpur-lumpur hasil erosi dan tanah longsor.
e. Zat asam dari hujan asam.
f. Tumpahan minyak.
c. Polutan Tanah
Tanah adalah sebagai tempat makhluk hidup bagi organisme, sebagai hara dan air bagi tumbuhan. Pada tanah yang subur, proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, dan mikroba tanah dapat berlangsung dengan baik. Keadaan tanah yang memengaruhi makhluk hidup misalnya pH tanah, tekstur, kelembaban, dan kandungan unsur hara. Zat pencemar/polutan yang berada di tanah antara lain berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, hujan asam, dan tumpahan minyak. Benda-benda yang mencemari tanah berupa benda padat seperti kertas, plastik, aluminium, kaleng, botol, dan benda cair, seperti tumpahan minyak dan limbah cair pabrik.
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian, akan dapat diketahui apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramater-parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas,fosfor, dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut Menteri Kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, wama, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri Coli, virus, bentos, dan plankton. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi jika lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
D. Parameter Pencemaran Lingkungan
Untuk mengukur tingkat pencemaran di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
E. Pencemaran Udara, Air, dan Tanah
1. Pencemaran Udara
Udara adalah salah satu elemen penunjang kehidupan di muka bumi. Tanpa udara, manusia dan hewan tidak bisa bernafas, tumbuhan pun tidak bisa melakukan fotosintesis. Pentingnya peran udara bagi kehidupan membuat kita harus menjaganya agar tidak tercemar. Pencemaran udara bisa berdampak pada kelangsungan hidup di ekosistem. Oleh karena itu, pengenalan seputar penyebab, dampak, dan penanggulangan pencemaran udara mutlak perlu dilakukan agar kelangsungan generasi penerus kita di masa yang akan datang dapat tetap terjaga dan lestari.
F. Teknik Penganggulangan dan Pencegahan Polusi
Cara Mengatasi Polusi Air adalah:
1. Mempertahankan sumber air bersih tetap tidak terkontaminasi
Sumber air bersih harus dipertahankan bersih dan tidak tercemar
2. Menanam tanaman berkayu
Tanaman yang berkayu dapat menyerap air sumur. Pasokan air merupakan sumber daya bagi lahan dapat dipertahankan.
3. Larangan membuang sampah ke sungai
Jika limbah rumah tangga dibuang ke sungai akan mencemari sungai, akibatnya sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi, sehingga dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air yang terkontaminasi ke daerah perumahan dan dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare dan penyakit kulit.
4. Daur ulang sampah
Sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang. Jangan membuang sampah ke sungai atau selokan.
5. Penyuluhan pembuangan limbah industri
Pengusaha industri yang mengeluarkan limbah cair harus diberi konseling agar melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Mempertahankan kontrol ketat dari pemerintah karena hingga saat ini masih banyak industri yang membuang limbah cair ke sungai.
6. Konseling bagi pengguna transportasi laut
Bagi masyarakat pengguna transportasi laut harus diberikan konseling untuk memastikan kendaraan mereka tidak bocor sehingga tidak mencemari laut.
7. Peraturan yang tegas kepada pengusaha minyak
Peraturan ini dibuat agar tidak membuat kilang minyak di dekat pemukiman.
Kilang minyak didirikan sejauh mungkin dari daerah pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika ada kebocoran minyak yang mencemari laut, hewan laut akan ekosistem terganggu.
8. Pemerintah harus membuat aturan yang ketat untuk pembuangan limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka pengusaha akan berpikir berkali-kali untuk membuang limbah cair. Biaya pengolahan limbah yang mahal telah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.
Secara ringkas pencegahan polusi adalah
1. Mengurangi bahan yang dapat menjadi sumber pencemar (reduce)
a. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
b. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan
c. Membeli/menggunakan barang yang memang dibutuhkan d. Menggunakan pupuk dan insektisida secukupnya
e. Menghindari penggunaan deterjen secara berlebihan
2. Memakai ulang (Re-use)
a. Menggunakan barang isi ulang
b. Gelas/botol plastik dikumpulkan, kembalikan ke pengepul untuk di daur ulang
3. Daur ulang (re-cycle)
Kertas daur ulang dan pelet jerami adalah contoh daur ulang
1. Ciri Polutan
Pencermaran lingkungan terjadi akibat kegiatan manusia. Pencemaran lingkungan sulit dihindari karena dalam kehidupannya manusia selalu mempunyai kegiatan. Tindakan dalam mencegah polusi yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan disebut polutan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut mengalami hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.
b. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
c. Berada pada waktu yang tidak tepat.
2. Sifat Polutan
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam.
Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan Iain-Iain.
b. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu yang sangat lama.
Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam.
Sifat polutan adalah :
• Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
• Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.
Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Berdasarkan wujudnya, polutan dapat dibedakan menjadi:
1. Polutan padat, misalnya botol plastik, kertas, kaleng, kaca, besi, logam.
2. Polutan cair, misalnya pestisida, detergen, tumpahan minyak.
3. Polutan gas, misalnya karbon monoksida, CFC, karbon dioksida, metana.
B. Jenis Polutan
Beberapa jenis polutan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan adalah
a. Polutan Udara
1. Hujan Asam
Polutan oksida sulfur dan nitrogen oleh cahaya matahari dan dalam kurun waktu tertentu diubah menjadi senyawa yang bereaksi dengan air di udara dan membentuk asam. Polutan ini disebut hujan asam mencakup salju, kabut, dan uap air, serta senyawa yang bereaksi di permukaan daun atau tanah. Senyawa yang bersifat masam dapat meracuni danau dan sungai, membunuh ikan dan binatang- binatang juga mengikis logam dan cat serta melarutkan bangunan batu.
2. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan gas yang terbentuk akibat pembakaran sempurna bahan bakar yang kaya akan kandungan karbon, seperti batu bara atau minyak.
Karbon dioksida merupakan pencemar udara tak berwarna dan tak berasa dan merupakan salah satu jenis gas penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas CO2 mampu memperangkap panas bumi seperti jendela-jendela kaca di sebuah rumah kaca.
3. Karbon monoksida (CO)
Ketika bahan bakar kaya karbon (seperti batu bara dan minyak) terbakar tak sempurna, hasilnya adalah gas tak berwarna dan tak berasa yang dikenal sebagai karbon monoksida. Dalam konsentrasi tinggi, karbon monoksida mampu membunuh ribuan orang. Karbon monoksida dengan konsentrasi lebih rendah ditemukan di perkotaan terpolusi, dapat memperparah penyakit angina yaitu suatu kondisi penyakit jantung dan menimbulkan penyakit-penyakit lain. Asap kendaraan bermotor merupakan penyebab sekitar 80 persen polusi karbon monoksida.
4. Hidrokarbon (HC)
Terdapat berbagai nama untuk polutan hidrokarbon, yaitu gas organik reaktif sampai senyawa organik yang mudah menguap. Nama-nama tersebut mengacu pada polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya, seperti benzena, suatu konstituen dari gasolin yang dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari menimbulkan asap kabut atau ozon.
5. Timah (Pb)
Logam berwarna kelabu keperakan ini sangat dikenal oleh setiap orang yang pernah memasang pemberat tali pancing. Logam ini sangat beracun dalam setiap bentuknya dan sama sekali tidak memiliki nilai gizi apapun. Penggunaan timah secara ekstensif sebagai bahan pengawet anggur (minuman) di zaman Romawi Kuno mengakibatkan kemunduran mental yang meluas, merupakan salah satu faktor penyebab keruntuhan kerajaan tersebut. Timah digunakan di tempat-tempat peleburan bijih, pencemaran timah modern paling sering diakibatkan karena penggunaannya sebagai ethyl atau zat aditif gasolin lain.
6. Oksida-oksida Nitrogen (NO)
Jika batu bara, minyak, gas bahkan korek api terbakar di atmosfer, panasnya dapat memicu suatu reaksi kimia yang menyebabkan nitrogen dan oksigen bergabung satu sama lain, membentuk berbagai polutan cokelat kemerahan yang disebut oksida nitrogen. Walaupun beberapa jenis oksida nitrogen ditimbulkan oleh nitrogen di dalam bahan bakar itu sendiri, namun sebagian besar bersifat termal. Gas ini menyebabkan kerusakan saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Oksida nitrogen juga dapat berubah menjadi partikel nitrat teramat kecil yang dapat mencapai bagian terdalam paru-paru. Jika tercampur dengan air, baik di udara maupun di paru-paru, nitrat ini membentuk asam.
7. Ozon (03)
Ozon merupakan salah satu bentuk oksigen. Senyawa oksigen yang melestarikan kehidupan paling lazim ditemukan adalah molekul dua atom yang menyusun sebanyak 20 persen udara sekitar. Di lapisan stratosfer tinggi, suatu lapisan senyawa oksigen tri-atom (ozon) menghambat radiasi ledakan termonuklir matahari yang mengalir menuju ke bumi. Ozon juga ditemukan dekat permukaan tanah, sebagian karena reaksi antara dua polutan yang umum, yaitu oksida nitrogen dan hidrokarbon. Sebagai polutan udara yang sangat berbahaya, ozon merupakan oksidan yang sangat kuat sehingga digunakan di banyak kota untuk mendesinfektasi pasokan air minum. Kumpulan polutan udara yang dijumpai di banyak kota disebut secara kolektif (dan salah satunya) sebagai ozon, karena zat itulah yang paling dominan dan paling mudah diukur.
8. Benda Partikulat (Particulate Molecul)
Asap dan jelaga disebut benda partikular, tetapi bentuk yang paling berbahaya dari benda padat ini adalah partikel-partikel amat kecil dan halus yang dapat menembus ke dalam paru-paru yang hanya dilindungi oleh dinding tipis setebal molekul. Partikel-partikel ini sering disebut sebagai PM 10 karena benda partikulat tersebut lebih kecil daripada 10 mikron, kebanyakan partikel halus itu berasal dari senyawa sulfur dan nitrogen yang dalam selang waktu beberapa jam atau beberapa hari berubah dari gas menjadi padat.
9. Sulfur dioksida (SO2)
Sulfur dioksida terbentuk bila sulfur bubuk berwarna kuning yang terdapat di batu bara dan minyak terbakar. Sulfur dioksida adalah gas tidak terlihat, berbau amat tajam, dan menyerang sistem pernapasan manusia, serta dapat membunuh penderita asma. Setelah berjam-jam atau berhari-hari tercampur di udara, sulfur dioksida ini membentuk partikel amat halus yang disebut sulfat, yang dapat menembus bagian terdalam dari paru-paru. Sulfat kemudian bereaksi dengan air di awan atau di dalam paru-paru untuk membentuk asam belerang, yang sering disebut hujan asam.
b. Polutan Air
Air adalah zat yang sangat penting karena sangat diperlukan oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Keadaan air yang berpengaruh terhadap makhluk adalah suhu, kadar garam (salinitas), dan tingkat kesamaan (pH) air. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan adanya perubahan bau (menyengat), rasa (asam), dan warnanya (hitam pekat).
Zat-zat pencemar (polutan) yang berada di air, yaitu :
a. Logam berat dan senyawa kimia dari limbah pabrik yang dibuang ke sungai, kolam, dan perairan lainnya.
b. Detergen, kaleng, plastik, sisa-sisa makanan, dan sebagainya dari limbah rumah tangga atau limbah domestik.
c. Pestisida, pupuk buatan, dan sisa sampah pertanian dan kegiatan pertanian.
d. Lumpur-lumpur hasil erosi dan tanah longsor.
e. Zat asam dari hujan asam.
f. Tumpahan minyak.
c. Polutan Tanah
Tanah adalah sebagai tempat makhluk hidup bagi organisme, sebagai hara dan air bagi tumbuhan. Pada tanah yang subur, proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, dan mikroba tanah dapat berlangsung dengan baik. Keadaan tanah yang memengaruhi makhluk hidup misalnya pH tanah, tekstur, kelembaban, dan kandungan unsur hara. Zat pencemar/polutan yang berada di tanah antara lain berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, hujan asam, dan tumpahan minyak. Benda-benda yang mencemari tanah berupa benda padat seperti kertas, plastik, aluminium, kaleng, botol, dan benda cair, seperti tumpahan minyak dan limbah cair pabrik.
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian, akan dapat diketahui apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramater-parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas,fosfor, dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut Menteri Kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, wama, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri Coli, virus, bentos, dan plankton. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi jika lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
D. Parameter Pencemaran Lingkungan
Untuk mengukur tingkat pencemaran di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
E. Pencemaran Udara, Air, dan Tanah
1. Pencemaran Udara
Udara adalah salah satu elemen penunjang kehidupan di muka bumi. Tanpa udara, manusia dan hewan tidak bisa bernafas, tumbuhan pun tidak bisa melakukan fotosintesis. Pentingnya peran udara bagi kehidupan membuat kita harus menjaganya agar tidak tercemar. Pencemaran udara bisa berdampak pada kelangsungan hidup di ekosistem. Oleh karena itu, pengenalan seputar penyebab, dampak, dan penanggulangan pencemaran udara mutlak perlu dilakukan agar kelangsungan generasi penerus kita di masa yang akan datang dapat tetap terjaga dan lestari.
F. Teknik Penganggulangan dan Pencegahan Polusi
Cara Mengatasi Polusi Air adalah:
1. Mempertahankan sumber air bersih tetap tidak terkontaminasi
Sumber air bersih harus dipertahankan bersih dan tidak tercemar
2. Menanam tanaman berkayu
Tanaman yang berkayu dapat menyerap air sumur. Pasokan air merupakan sumber daya bagi lahan dapat dipertahankan.
3. Larangan membuang sampah ke sungai
Jika limbah rumah tangga dibuang ke sungai akan mencemari sungai, akibatnya sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi, sehingga dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air yang terkontaminasi ke daerah perumahan dan dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare dan penyakit kulit.
4. Daur ulang sampah
Sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang. Jangan membuang sampah ke sungai atau selokan.
5. Penyuluhan pembuangan limbah industri
Pengusaha industri yang mengeluarkan limbah cair harus diberi konseling agar melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Mempertahankan kontrol ketat dari pemerintah karena hingga saat ini masih banyak industri yang membuang limbah cair ke sungai.
6. Konseling bagi pengguna transportasi laut
Bagi masyarakat pengguna transportasi laut harus diberikan konseling untuk memastikan kendaraan mereka tidak bocor sehingga tidak mencemari laut.
7. Peraturan yang tegas kepada pengusaha minyak
Peraturan ini dibuat agar tidak membuat kilang minyak di dekat pemukiman.
Kilang minyak didirikan sejauh mungkin dari daerah pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika ada kebocoran minyak yang mencemari laut, hewan laut akan ekosistem terganggu.
8. Pemerintah harus membuat aturan yang ketat untuk pembuangan limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka pengusaha akan berpikir berkali-kali untuk membuang limbah cair. Biaya pengolahan limbah yang mahal telah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.
Secara ringkas pencegahan polusi adalah
1. Mengurangi bahan yang dapat menjadi sumber pencemar (reduce)
a. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
b. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan
c. Membeli/menggunakan barang yang memang dibutuhkan d. Menggunakan pupuk dan insektisida secukupnya
e. Menghindari penggunaan deterjen secara berlebihan
2. Memakai ulang (Re-use)
a. Menggunakan barang isi ulang
b. Gelas/botol plastik dikumpulkan, kembalikan ke pengepul untuk di daur ulang
3. Daur ulang (re-cycle)
Kertas daur ulang dan pelet jerami adalah contoh daur ulang
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Ciri, Sifat, Macam, Teknik Penganggulangan dan Pencegahan Polusi silahkan download rangkuman materinya yang sudah saya kemas kedalam bentuk file PDF.
Belum ada Komentar untuk "Ciri, Sifat, Macam, Teknik Penganggulangan dan Dampak polusi terhadap kesehatan manusia"
Posting Komentar