Silabus Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti Kelas 7, 8, dan 9 SMP K13 Revisi 2017

https://semuamaterisekolah.blogspot.com/
Silabus Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti Kelas 7, 8, dan 9 SMP K13 Revisi 2017
Silabus SMP Revisi 2017 - Silabus Pendidikan Agama Kristen Kelas 7, 8, dan 9 SMP K13 Revisi 2017 ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswa mampu bertumbuh dalam iman dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi, anggota gereja dan warga negara yang cinta bangsa dan tanah air. Dalam rangka mewujudkan iman Kristen dalam perbuatan hidup sehari-hari maka peserta melakukan aktivitas belajar yang kreatif dan inovatif dengan dipandu oleh guru. Melalui proses tersebut, siswa mengalami transformasi kehidupan.

Pada hakikatnya pengembangan Kurikulum 2013 adalah upaya yang dilakukan melalui salah satu elemen pendidikan, yaitu kurikulum untuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secara lebih luas. Jadi, pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum.

Di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), perubahan ini sejalan dengan arah perubahan Pendidikan Agama Kristen yang bersifat dogmatis indoktrinatif menjadi Pendidikan Agama Kristen yang membebaskan siswa untuk mengembangkan kreativitas berpikir, kemerdekaan dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan isi ajaran iman kristiani.Dengan demikian, mengasah kecerdasan siswa, antara lain dalam memperteguh iman kepada Tuhan Allah, mempunyai kedamaian batin, memiliki budi pekerti luhur, menghormati serta menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya termasuk sikap setuju untuk tidak setuju.

Perubahan mencolok yang terjadi dalam isi kurikulum Pendidikan Agama Kristen adalah isi kurikulum yang bersifat holistik dari KI-1 sampai dengan KI-4 dimana membentuk siswa sebagai manusia utuh yang tidak terpilah-pilah dalam tiap ranah (kognitif, sikap dan ketrampilan). Perubahan lainnya adalah isi kurikulum dan pembelajaran yang bersifat dogmatis indoktrinatif berubah menjadi “life center” dan membebaskan atau memerdekakan siswa untuk mengembangkan kemerdekaan berpikir serta bereksplorasi. Pada kurikulum ini rumusan KI-1 dan KI-2 membentuk siswa secara utuh sebagai manusia terdidik bukan hanya dari segi pengetahuan namun nampak melalui sikap terhadap sesame dan Tuhan.

Perubahan tersebut dipandang dapat membantu siswa menghadapi berbagai persoalan dan tantangan hidup masa kini sebagaimana tercantum di bawah ini:
  1. Globalisasi yang menawarkan dimensi baru pengetahuan dan otoritas yang kemudian turut mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup anak dan remaja. Hal itu nampak dalam bentuk konsumerisme, materialisme, dan hedonisme dan cara berpikir instan yang kian mengemuka dalam kehidupan keseharian.
  2. Pergeseran pemahaman dan penerapan nilai-nilai dan moral kehidupan, antara lain semakin menipisnya kejujuran, semakin maraknya penyalahgunaan kekuasaan, melemahnya penghargaan terhadap sesama, dll.
  3. Perubahan pemahaman dan sikap seksualitas: pelecehan seksual, ketidakadilan jender, seksisme, komodifikasi seks dan tubuh, dll.
  4. Penyimpangan perilaku sosial di dalam masyarakat dan sekolah seperti diwarnai oleh antara lain : tawuran remaja, pertikaian antara kelompok yang berakhir dengan kekerasan, tayangan media yang mengeksploitasi kekerasan.
  5. Meningkatnya fanatisme dan radikalisme agama, golongan dan kelompok yang berwawasan sempit.
  6. Pemanfaatan media sosial dan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi yang tidak benar/menyimpang.

Berbagai permasalahan yang disebutkan di atas turut mempengaruhi kehidupan anak dan remaja. Oleh karena itu, penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Kristen sedapat mungkin mampu menolong siswa untuk bersikap sebagai manusia makluk mulia ciptaan Allah yang:
  • Tidak bersikap fanatik sempit, sebaliknya membangun solidaritas dan toleransi dalam pergaulan sehari-hari serta menjauhi kekerasan dan radikalisme;
  • Tidak bersikap konsumtif, materialistik, dan hedonistik
  • Memiliki kesadaran dan proaktif dalam turut serta mewujudkan keadilan, kebenaran, demokrasi, HAM dan perdamaian;
  • Memiliki kesadaran untuk turut serta memelihara serta menjaga kelestarian alam;
  • Memiliki kesadaran akan keadilan gender serta mewujudkannya dalam kehidupan;
  • Memiliki kesadaran dalam mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan bertindak;
  • Mampu menggunakan media sosial secara benar demikian pula pemanfaatan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi.
  • Tidak kehilangan ciri khas sebagai anak-anak dan remaja Kristen Indonesia ketika diperhadapkan dengan berbagai tawaran nilai-nilai kehidupan. Ciri khas sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air dan bangsa dapat terus ditumbuh kembangkan melalui pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti.
 
 
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bukan sekadar proses menyampaikan pesan moral apalagi hanya sekadar mengetahui tata cara hubungan antara manusia dengan Tuhan, melainkan menyajikan isi kurikulum yang transformatif dan terinternalisasi dalam diri siswa. Artinya, isi kurikulum Pendidikan Agama Kristen dapat mengubah serta membarui cara pandang dan sikap siswa serta mengarahkan siswa untuk memahami panggilan Tuhan untuk menjadi berkat bagi sesama dan dunia.

Fungsi Pendidikan Agama Kristen

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).

Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen berfungsi untuk:

  1. Memperkenalkan Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya agar siswa bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
  2. Menanamkan pengertian tentang Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus serta Karya Allah dalam hidup manusia. Pemahaman akan karya Allah diharapkan dapat menjadi landasan kehidupan beriman dan dengannya siswa mampu memahami, menghayati, dan mengamalkann dalam kehidupan.
  3. Menanamkan pengertian tentang Allah Tritunggal dan karya-Nya kepada siswa, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya.

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Di Pendidikan Dasar dan Menengah

Perumusan Kompetensi tidak hanya terpaku pada kemampuan kognitif siswa yang mempelajari Pendidikan Agama Kristen sebatas knowledge atau pengetahuan belaka. Melainkan dirumuskan sedemikian rupa sehingga mencerminkan kemampuan siswa
secaran utuh, baik pengetahuan sikap dan ketrampilan terutama pada penghayatan nilai- nilai iman Kristen dan pembentukan karakter kristiani.
Pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, diharapkan setelah mempelajari Pendidikan Agama Kristen siswa mampu memahami kasih Allah di dalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama tanpa memandang perbedaan agama, suku, bangsa, budaya maupun kelas sosial. Menghayati imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.

Untuk mendapatkan Silabus Pendidikan Agama Kristen Kelas 7, 8, dan 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2017 silahkan unduh filenya di bawah ini, atau bisa juga dengan mengunjungi halaman Disini.
 

Belum ada Komentar untuk "Silabus Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti Kelas 7, 8, dan 9 SMP K13 Revisi 2017"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel