Struktur dan Fungsi Sel Pada Sistem Pencernaan

A. Zat Makanan.
Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh agar kita bisa bertahan hidup,maka dari itu kita harus mengetahui semua jenis zat makanan yang baik bagi tubuh.Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan
a. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan metabolisme tubuh.
e. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil energi.
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh.
b. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
1) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2) Oligosakarida
Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf.
Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
3) Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2) Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi lemak antara lain:
a) Sumber energi.
b) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
c) Sumber asam lemak esensial.
d) Pelindung organ tubuh.
e) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
3. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial dan non esensial :
a. Esensial untuk Orang dewasa : Leusin, Lisin, Fenilalanin, Metionin, Isoleusin, Treonin, Valin
b. Esensial hanya untuk bayi : Arginin, Histidin
c. Non Esensial : Alanin, Asparagin, Asam Aspartat, Sistein, Sistin, Asam Glutamat, Glutamin, Glisin, Prolin, Serin, Tiroksin
1) Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
a) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
b) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
2) Fungsi Protein
Fungsi protein antara lain:
a) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
b) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
c) Pelaksanaan metabolisme tubuh.
d) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
e) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
f) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
g) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
4. Air
Fungsi Air
a. Pelarut senyawa-senyawa lainnya.
b. Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
c. Menjaga stabilitas suhu tubuh.
Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.
5. Mineral
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen. 
a. Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen

Unsur
Fungsi
Banyak terdapat pada
Kalsium (Ca)
Pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi, penerimaan dan transmisi rangsang, kontraksi dan relaksasi otot.
Susu, sayur-mayur, udang, kuning telur, mentega, kacang, dan keju.
Fosfor (P)
Pembentukan tulang dan gigi, mengatur keseimbangan asam dan basa darah, membantu kontraksi otot, unsur utama sel tubuh pengatur aktivitas hormonal, dan membantu absorbsi serta transportasi zat-zat makanan.
Susu, daging, ikan, kacang, padi, telur, serta sayuran hijau.
Natrium (Na)
Memelihara keseimbangan asam basa, mengatur tekanan osmotik tubuh, permeabilitas sel, dan transmisi impuls saraf.
Garam dapur (NaCl), ikan, dan makanan laut.
Klorin (Cl)
Menjaga tekanan osmotik, asam basa, kadar air dalam tubuh, membantu HCl pada lambung, dan memelihara keseimbangan cairan elektrolit.
Garam dapur, ikan, dan makanan laut.
Kalium (K)
Pertumbuhan, mengatur tekanan osmotik dan kenetralan cairan tubuh, kontraksi otot, transmisi impuls saraf, katalisator reaksi kimia, mengatur pelepasan insulin, dan memelihara denyut jantung.
Hampir semua makanan, khususnya yang mengandung protein.
Magnesium (Mg)
Aktivator pembentukan eritrosit dan tulang, sintesis protein, respirasi sel, katalisator reaksi yang melibatkan ATP dan ADP serta memelihara kesehatan otot dan saraf.
Sayuran hijau, hati, dan telur.
Belerang (S)
Membentuk protein dan keratin, penyimpangan dan pembebasan energi, peningkatan kerja beberapa enzim, pemeliharaan otot dan saraf, penetralan racun, dan sebagai komponen asam nukleat, asam lemak dan protein.
Makanan berprotein.
b. Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme

Unsur
Fungsi
Banyak terdapat pada
Zat Besi (Fe)
Pembentukan hemoglobin dan mioglobin, respirasi sel, reaksi biokimia tubuh, konstituen enzim seluler.
Daging, telur, hati, keju, dan sayuran hijau.
Florin (F)
Menguatkan gigi dan tulang serta mencegah penyakit periodental dan osteoporosis.
Kuning telur, susu dan otak.
Iodium (I)
Pembentukan hormone tiroksin oleh kelenjar tiroid.
Bahan laut, tumbuhan yang hidup dekat pantai dan garam.
Tembaga (Cu)
Pembentukan enzim yang berperan dalam metabolisme dan pembuatan hemoglobin, pada ibu menyusui membantu pembentukan ASI, membantu dalam mengabsorbsi zat besi, sintesis hormon, dan memelihara sistem saraf dan kimia darah.
Hati, daging, ginjal, kerang, kacang, sayur, dan padi.
Unsur-unsur p e r u n u t
(trace-element)
Mempertahankan metabolisme tubuh berjalan dengan lancar.
Mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), dan Selenium (Se)
6. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin.
Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
a. Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K.

B. BMI & BMR
1. Menggunakan Rumus BMI
Body Mass Index (BM I) adalah skala yang digunakan untuk menentukan kategori berat badan seseorang , penting bagi kita untuk mengetahui BMI masing masing . BMI digunakan sebagai tali pengukur untuk menentukan berat badan ideal kita..
Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh(IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakanuntuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan).
Istilah “normal”, “overweight” dan “obese” dapat berbeda-beda, masing-masing negara dan budaya mempunyai kriteria sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran / klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan.
Rumus atau cara menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan (dalam m²).BMI lebih berhubungan dengan lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya untuk tinggi badan dan berat badan.
Sebagai contoh jika anda mempunyai tinggi 160 cm dan berat badan sebesar 60 kg , apakah sudah ideal ? Untuk mengetahuinya kita gunakan rumus BMI dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan (dalam m²) (jika tinggi anda 160 cm, maka harus dirubah jadi 1,6m ). Lalu hasil dari BMI tersebut dapat dicocokkanpada Tabel Klasifikasi Internasional kriteria Underweight,Overweight dan Obesitas pada Orang Dewasa yangdisepakati oleh organisasi kesehatan dunia, WHO sebagai berikut :
Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI
Kategori BMI (kg/m2) Resiko Comorbiditas
Underweight 25
Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 30.0 – 34.9kg/m2 Sedang
Obese II 35.0 – 39.9 kg/m2 Berbahaya
Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya

BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.
Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:
• Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
• Wanita hamil
• Orang yang sangat berotot, contohnya atlet
2. Rumus Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index)
Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang ideal versi indeks broca. (Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik dan akurat._
Rumus yang di gunakan untuk menghitung Berat Badan Normal adalah l = Tinggi Badan – 100
Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 – 100 = 60 kg.
3. Menghitung Berat Badan Ideal
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) – ( 10% tinggi badan -100)
-/Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 – 100) – (10% x (150 – 100) = 50 – 5 = 45 kg.
Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
– Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar dari yang seharusnya
– Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
– Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya

Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-lain alat tubuh, serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh. Angka metabolisme basal dinyatakan dalam kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan.
Perhitungan BMR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas permukaan tubuh, jumlah jam tidur, aktivitas, status hamil dan menyusui, hormon, usia, seks, jenis kelamin, demam, lapar, dan status kesehatan. BMR awal dapat diketahui dengan menghitungnya dengan perhitungan:
BMR awal = BP x 24 jam x 1 kkal
Adapun dasar perhitungan BMR yaitu:
a) Berat perhitungan (BP)
Keterangan:
BI = Berat Ideal
BN = Berat Nyata
b) Jumlah kalori per hari
c) Faktor Lain:
a. Aktivitas dan kesehatan

Tingkat Aktivitas
Jenis Aktivitas
Kebutuhan Kalori
Istirahat
Tidur, berbaring, duduk, nonton TV.
+ 20%
Ringan
Menulis, menjahit, mencuci piring, menghias ruangan.
+ 30%
Sedang
Mencuci baju tanpa mesin cuci, menyetrika berdiri, mengepel lantai.
+ 40%
Berat
Menggergaji pohon dengan gergaji tangan, menarik beca, bersepedah jauh.
+ 50%
Untuk menghitung kalori aktivitas = Kebutuhan Kalori x BMR Netto
b. Hamil ( +300 kkal)
c. Menyusui ( +500 kkal)
d. Jumlah jam tidur (Lama tidur x BP x 0,1 kkal)
4. Pengaruh dinamik khusus makanan (SDA)
Contoh Soal:
Seorang wanita menyusui bekerja sebagai guru memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 64 kg. Wanita tersebut dalam keadaan sehat dan tidur selama 6 jam sehari. Berapakah energi yang diperlukan wanita tersebut perharinya?
C. Menu Sehat
Makanan Sehat yang dikonsumsi sebaiknya memiliki nilai gizi seimbang dengan susunan makanan yang mengandung jenis zat-zat gizi yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Prisip makanan sehat bergizi adalah adanya keanekaragaman dalam variasi menu makanan yang diimbangi dengan aktivitas fisik, untuk tetap menjaga kebersihan dan berat badan yang proposional atau ideal. Oleh karena itu, perlu kita pahami tentang Pengertian menu makanan sehat bergizi. Makanan sehat mencangkup berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh, baik itu makanan yang dibutuhkan untuk pertumbungan dan perkembangan maupun makanan untuk mencerdaskan otak dan berbagai yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.

Pengertian menu makanan sehat adalah menu makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan sehat yaitu makanan yang seimbang yang sarat akan gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Dimana menu makanan sehat bergizi adalah makanan yang mengandung menu empat sehat lima sempurna, yaitu Karbohidrat, Protein, Vitamin, Mineral dan Susu.
Pengertian menu makanan sehat bergizi bukanlah menu makanan yang harus selalu enak dan mahal, akan tetapi menu makanan sehat bergizi adalah menu makanan seimbang yang diperlukan oleh tubuh dan tidak berlebih, sebab dengan makan makanan yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan, yang berarti tidak baik bagi tubuh bahkan akan menjadi tidak sehat.

Dan untuk komposisi menu makanan 4 sehat 5 sempurna, adalah sebagai berikut :
  1. Makanan Pokok, yaitu makanan yang mengandung karbohidrat. Ini diperlukan tubuh sebagai sumber energi dalam tubuh. Seperti nasi, gandum, jagung, kentang, serta umbi-umbian.
  2. Lauk Pauk, yaitu makanan yang mengandung protein. Makanan ini sebagai makanan pendamping makanan pokok yang berfungsi untuk sumber zat pembangun dalam tubuh. Seperti telur, ikan, daging, tahu dan tempe.
  3. Sayur-sayuran. Sayuran yang baik adalah sayuran berwarna hijau sebab banyak mengandung protein nabati, vitamin dan serat. Seperti sayuran yang banyak digunakan karena memiliki banyak manfaat adalah tomat, bayam, terong, brokoli dan sayuran hijau lainnya. Dan Sayuran sangat baik untuk kesehatan tubuh baik dimasa pertumbungan dan perkembangan dan juga dalam menjaga daya tahan tubuh agar selalu terjaga kesehatannya.
  4. Buah-buahan. Buah pada umumnya merupakan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan air yang tinggi juga serat yang baik untuk kesehatan pencernaan dan hampir semua buah berperan dalam kesehatan tubuh dan menjaganya agar tetap segar bugar.
  5. Susu, Ini adalah pelengkap makanan 4 sehat yang telah disebutkan, susu ini sebagai penyempurna dalam melengkapi kesehatan tubuh.
D. Struktur Dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Sistem Pencernaan Makanan Manusia.

Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus.
Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
a. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
b. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
c. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
d. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
e. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
f. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat pencernaan
Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat pencernaan
Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
1. Mulut
a. Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
b. Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi.
c. Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).
1) Gigi Pada manusia,
a) gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat.
b) Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen).
c) Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus).
d) Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan 1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah makanan.
e) Pada orang dewasa, gigi yang lengkap terdiri atas 32 buah yang disebut gigi permanen
f) Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut :
• Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
• Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
• Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
g) Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian- bagiannya sebagai berikut :
• Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
• Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
• Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
• Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.
2. Lidah
a) Lidah berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan makanan, dan sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa.
b) lidah dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c) Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1) rasa asin : lidah bagian tepi depan,
2) rasa manis : lidah bagian ujung,
3) rasa asam : lidah bagian samping ,
4) rasa pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah
3. Kelenjar ludah
a) Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis.
b) Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut.
c) Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber- peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan.
d) Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa).
e) Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. • Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
4. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis
a) Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
b) Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
c) Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
d) Terdapat epiglotis yang mengatur makanan supaya saat menelan tidak masuk ke trakea dan pau-paru 3.
5. Lambung (ventrikulus)
a. Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan.
b. Dilambung makanan dicerna secara mekanik dan kimia
c. lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut, perhatikan gambar di bawah ini !

1) Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
2) Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
3) Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
a) Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk.
b) Sedangkan di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus.
c) Makanan akan dicerna secara mekanik, apabila otot- otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
d) Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung.
e) Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus,
f) sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera.
g) Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung.
h) Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air.
i) Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase. Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan/ menggumpalkan kasein atau protein susu dari air susu.
j) Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut :
• Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
• Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
• Mengubah kelarutan garam mineral.
• Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
• Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
• Merangsang sekresi getah usus.
• Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin.
• Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul- molekul peptida.
• lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
• Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil.
• Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
6. Usus halus (intestinum)
a. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus.
b. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.
c. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut: a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm, b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m, c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
d. Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
e. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1) Amilopsin (amilase pankreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2) Steapsin (lipase pankreas) yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3) Tripsinogen , jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
f. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
g. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
h. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
i. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
j. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati.
k. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
l. Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa.
Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol,
protein dicerna menjadi asam amino.
jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus).
Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet.
Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang- kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu.
Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
7. Usus besar (intestinum crasum)
yang terdiri dari usus tebal (colon) Pada usus besar, sisa makanan dibusukan oleh bacteri pengurai Escherichia coli. Bacteri ini juga menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
6. Poros usus (rektum)
Pada usus besar feses didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur ke posos usus (rektum) untuk keluar dari tubuh (defekasi).
g. Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
Diare : defekasi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air.
Sembelit (konstipasi) : defekasi berlangsung lambat karena usus besar mengabsorbsi air secara berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras.
Tukak lambung (ulkus/ maag) : luka pada dinding lambung yang umumnya disebabkan oleh infeksi kuman bacteri tertentu atau makan makanan pedas berlebihan
Peritonitis : peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gastritis : peradangan dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme tertentu atau kelebihan asam dalam lambung.
Apendisitis (radang usus buntu) : usus buntu (apendiks) meradang dan membengkak karena infeksi.
Keracunan makanan : disebabkan oleh bacteri atau mikroorganisme tertentu yang terdapat pada makanan,
h. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Makanan dari KERONGKONGAN akan masuk RUMEN yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
Dari rumen, makanan akan diteruskan ke RETIKULUM dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). - Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali.
Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke OMASUM. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
Akhirnya bolus akan diteruskan ke ABOMASUM, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Jadi urutan sistem pencernaan pada hewan ruminansia adalah : mulut , kerongkongan (esofagus), rumen, retikulum, omasum, abomasum.

E. Struktur Jaringan Sistem Pencernaan Ruminansia.
Hewan memamah biak ( Ruminansia ) adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan yang mencerna makanannya dalam dua langkah
1. Dengan menelan bahan mentah
2. Mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dan mengunyahnya lagi.
Lambung hewan-hewan ini tidak hanyamemiliki satu ruang ( monogastrik ) tetapi lebih dari satu ruang ( poligastrik ), atau secara umum bisa dikatakan berperut banyak
Perbedaan antara hewan ruminansia dengan mamalia lainnya Terlihat pada susunan dan fungsi gigi serta lambung.
Hal ini berkaitan dengan jenis makanannya.
a. Gigi geraham (premolare & molare) sangat besar,kuat, bergelombang seperti papan pencuci. Serta berfungsi untuk menggiling dan menggilas dinding seltumbuhan yg dimakan.
b. Gigi seri berbentuk seperti kapak, berfungsi untukmenjepit dan memotong makanan.
c. Antara gigi seri dan geraham terdapat rongga yangdisebut diastema
Di dalam usus terdapat kumpulan bakteri simbiosisyang dapat melakukan peragian selulosa.Cenderung memiliki usus yang lebih panjangdibanding mamalia lainnya, karena makanan yang melalui usus dicerna perlahan-lahan.
Memiliki 4 ruangan lambung, yaitu :
1) Rumen atauperut besar (berisi bakteri dalam cairan alkali)
2) Retikulum (perut jala)
3) Omasum (perut masam)
4) Abomasum atau perut kitab (merupakan lambung yang sesungguhnya).
Contoh hewan ruminansia
a) Sapi
b) Kambing
c) Kuda
d) Domba
e) Jerapah
f) Bison
g) Rusa
h) Kancil
i) dll
Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
1) Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput.
2) Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lebar.
3) Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4) Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen (fermentor), Retikulum, Omasum dan Abomasum ( Lambung yang sebenarnya sehingga terjadi pencernaan enzimatis).
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas
M P C I I C P M Jenis gigi
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
• Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia
• banyaknya gigi geraham ini sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
• Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek.
• Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar).
• Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.
• Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut.
• Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali).
• Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu
1. rumen
2. retikulum
3. omasum
4. abomasum
Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
• Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%.
• Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
• Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
• Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
• Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).
• Bolus akan Dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali.
• Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
• Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
• Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
• Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak.
• Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak.
• Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa.
• Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri.
• Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung.
• Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum.
• Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
• Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali.
• Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
• Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora.
• Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
• Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
• Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio)
• Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut, dimana bahan makanan bercampur dengan ptialin, yaitu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva (saliva hewan ruminansia sama sekali tidak mengandung ptyalin).
• Ptialin mencerna pati menjadi maltosa dan dekstrin.
• Pencernaan tersebut sebagian besar terjadi di mulut dan lambung.
• Mucin dalam saliva tidak mencerna pati, tetapi melumasi bahan makanan sehingga dengan demikian bahan makanan mudah untuk ditelan.
• Mikroorganisme dalam rumen merombak selulosa untuk membentuk asam-asam lemak terbang.
• Mikroorganisme tersebut mencerna pula pati, gula, lemak, protein dan nitrogen bukan protein untuk membentuk protein mikrobial dan vitamin B.
• Tidak ada enzim dari sekresi lambung ruminansia tersangkut dalam sintesis mikrobial.
• Amilase dari pankreas dikeluarkan ke dalam bagian pertama usus halus (duodenum) yang kemudian terus mencerna pati dan dekstrin menjadi dekstrin sederhana dan maltosa.
• Enzim-enzim lain dalam usus halus yang berasal dari getah usus mencerna pula karbohidrat.
Enzim-enzim tersebut adalah
1) Sukrase (invertase) yang merombak sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltase yang merombak maltosa menjadi glukosa
3) Laktase yang merombak laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Dari data diatas dapat dirangkum bahwa
Pada hewan memamah biak, lambungnya terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1) Rumen: bagian lambung tempat penghancuran makanan secara mekanis
2) Retikulum: bagian lambung tempat pencernaan selulosa oleh bakteri
3) Omasum: bagian lambung tempat pencernaan secara mekanik
4) Abomasum: bagian lambung tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim dan HCl yang dihasilkan oleh dinding abomasum
Jadi makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
Di rumen terjadi pencernaan protein,polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).
Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim

F. Penyakit/Gangguan Bioproses Sistem Pencernaan.
Saluran pencernaan adalah sekumpulan alat-alat tubuh yang berfungsi menerima makanan, mencernanya menjadi nutrien, menyerap serta mengeluarkan sisa-sisa proses tersebut. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai dubur yang panjangnya mencapai kurang lebih 10 meter. Saluran pencernaan mulai dari mulut, gigi, lidah, lambung, usus dampai ke dubur.
Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum.
1. Mencret (Diare)
Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak.
Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya.
Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.
Pengobatan mencret
Pengobatan diare yang paling dianjurkan adalah memberikan oralit. Tidak ada anak yang meninggal karena diare, yang ada meninggal karena dehidrasi. Jadi, yang perlu diwaspadai bukan diarenya, melainkan dehidrasinya. Selama cairan tubuhnya cukup, tak perlu khawatir. Salah satu indikator dehidrasi adalah buang air kecilnya. Selama kencingnya cukup, berarti tidak ada dehidrasi. Berikan oralit, karena sudah disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan melalui BAB.
Oralit mengandung glukose, natrium, kalium, dan bikarbonat untuk menggantikan cairan yang hilang lewat BAB. Sementara pada air putih, natrium dan kaliumnya turun. Anak malah bisa kejang, kembung, dan lemas kalau hanya tergantikan airnya saja. Yang juga harus diperhatikan, jangan menyamakan komposisi oralit untuk anak dan dewasa. "Pada anak, natriumnya lebih rendah. Jadi, kalau mencretnya 2 sendok, jangan memberikan oralit segelas, mencret setengah gelas, jangan memberikan oralit tiga gelas. Jadinya malah hipernatrium, bisa-bisa anak mengalami koma. Kebutuhan cairan disesuaikan dengan oralit.
2. Sembelit (Konstipasi)
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan.
Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi. Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya.
3. Wasir atau hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat merangsang wasir.
4. Kanker usus
Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker.
Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat positif dakam mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan 10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus. Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu.
Pencegahan kanker usus
Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker usus adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan kalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.

Demikian semoga bisa memberi manfaat. Terima kasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel